Jumat, 30 Desember 2016

GAGAL ? SIAPA TAKUT ! TUNJUKKAN MERAHMU

Takut gagal merupakan hambatan terbesar untuk sukses. Mengapa nyaris semua orang menjauhi kegagalan? Padahal kegagalan adalah guru yang terbaik untuk mencapai sukses.

Muda mudi takut gagal membangun hubungan cinta, dan memutuskan untuk hiudp sendiri. Karyawan takut gagal untuk membuka usaha, dan memutuskan seumur hidup jadi karyawan. Dan Seterusnya.

Apakah kegagalan membuat rasa sakit yang amat sangat, sehingga banyak orang lari menghindarinya? Apakah kegagalan membuat diri kita trauma hingga tak mau membuka kesempatan untuk mencoba lagi? Jika itu jawabannya, katakan selamat tinggal untuk kesuksesan.

Sesungguhnya dunia ini dibangun diatas kegagalan. Apa yang kita nikmati adalah hasil kegagalan demi kegagalan para penemu dibidang teknologi. Lihat saja Thomas Alva Edison, penemu lampu listrik. Dialah tokoh ilmuwan paling banyak memiliki penemuan yang bisa mengubah wajah dunia.

Ketika Thomas Alva Edison ditanya oleh para wartawan, apa yang membuat dirinya bertahan menghadapi kegagalan demi kegagalan hingga 9999 kali saat mencari bahan yang bisa memancarkan cahaya bola lampu listrik ?

Jawab Edison sangat sederhana, “Saya tidak pernah merasa gagal sebanyak 9999 dalam menemukan bila bola lampu listrik, tapi justru menemukan 9999 bahan yang tak bagus untuk bola lampu listrik”

Pelajari, betapa Thomas Alva Edison selalu berpikir positif saat dikepung kondisi negatif, kegagalan demi kegagalan. Namun justru dia melihat apa yang dikatakan kegagalan banyak orang, sebetulnya adalah pengetahuan lain yang tersembunyi. Itu juga merupakan bahan kesuksesan.

Kutipan Thomas Alva Edison yang paling terkenal adalah “Genius is 1 percent inspiration and 99 percent perspiration”. Memberi pelajaran pada kita betapa kerja keras itu memiliki efek luar biasa untuk mendapatkan kesuksesan. Dengan kata lain, 99% adalah keringat dan hanya 1 % kejeniusan, untuk mendapat suatu kesuksesan.

Apa hubungannya dengan takut gagal? Erat sekali. Mengapa kita takut tersesat dari jalan yang benar, kalau justru jalan tersesat itu membawa kita lebih dekat pada pembelajaran menuju jalan yang benar.

Mengapa kita membatasi diri untuk belajar, kalau sesuatu itu justru membuat diri kita banyak belajar. Dan mengapa kita menyiksa diri untuk menjadi manusia yang bersih, sempurna seperti malaikat, kalau kita hanyalah mansia yang penuh kekhilafan dan penuh dosa?

Orang sukses adalah orang yang menerima dirinya apa adanya. Dengan kata lain, orang yang sukses sejati mengakui bahwa dirinya tidak akan pernah sempurna, dan itulah sebabnya dia akan terus belajar. Dia menerima kesalahan yang diperbuat lalu berkomitmen untuk tak mengulanginya lagi, dan terus melanjutkan pelajaran.

Sebaliknya, orang gagal cenderung takut salah dan kesalahan. Mereka berusaha untuk suci dari kegagalan. Dan jalan terbaiknya adalah tidak mencoba dan belajar, karena belajar hanya mengundang kesalahan lebih banyak lagi.

Orang gagal selalu sinis melihat orang lain gagal. Bahkan memberi stempel negatif dan mengucilkan siapapun yang berbuat kesalahan. Karena itu orang gagal akan cenderung terus gagal.

Jika anda berbuat kesalahan, lakukan perbaikan. Bertanggungjawablah kepada apa yang anda perbuat, walau pahit dan memalukan. Karena, ketika anda membayar harga kesalahan anda sendiri, kelak anda akan menjadi orang yang paling sukses dari orang sukses.

Mengapa banyak orang sukses sejati makin sukses ketika jatuh ke lembah kegagalan, dititik terendah kehidupan mereka. Karena mereka berani membayar kekeliruan terbesarnya untuk menebus dengan kesuksesan terbesarnya kelak.

Orang sukses hanya sebatas level sukses yang ia bisa bangun, namun orang yang paling gagal, akan memiliki energi luar biasa untuk mendapatkan level kesuksesan yang paling tinggi, karena mereka dipaksa untuk jauh lebih baik dari masa-masa lalu, bahkan melebihi kualitas orang sukses biasa.

Jangan merendahkan orang yang rendah, karena siapa tahu kita jauh lebih rendah. Dan jangan juga mendewakan orang-orang yang lebih sukses, karena siapa tahu kita bisa mebih sukses dari mereka. Jadi, mari kita belajar berani untuk belajar hidup lebih baik. Jangan takut untuk mencoba, karena kalau anda takut gagal, itu sama artinya anda takut kesuksesan.

Selamat berjuang, sukses selalu berada ditangan orang-orang yang berani mengambil keputusan. Salam sukses. ENGLISH VERSION

Fear of failure is the greatest obstacle to success. Why does almost everyone away from the failures? In fact, failure is the best teacher to achieve success.
Amy afraid of failing to build a relationship of love, and decided to hiudp own. Employees fear of failure to open a business, and decided my whole life so employees. Etc.
Is the failure to make the pain so much, so many people fled to avoid it? Is the failure to make ourselves traumatized to want to open up the opportunity to try again? If that answer, saying goodbye to success.
Indeed, the world is built on failure. What we enjoy is the result of failures of the inventor in the field of technology. Look at Thomas Alva Edison, the inventor of the electric light. He figures most scientists have a discovery that could change the face of the world.
When Thomas Alva Edison was asked by reporters what made him endure failures up to 9999 times while looking for materials that can emit light of an electric bulb?
Edison replied very simply, "I never felt like a failure as much as 9999 to find when the electric light bulb, but instead found the 9999 material that is not good for the electric light bulb"
Learn how Thomas Alva Edison always think positive when surrounded negative conditions, failure after failure. But instead he saw what the failure of many people, in fact is another hidden knowledge. It is also an ingredient of success.