Sabtu, 30 Agustus 2014

HUMAN MARKETING, JURUS AMPUH MENARIK HATI PROSPEK DAN CUSTOMER

HUMAN MARKETING, sebuah keilmuan baru yang layak kita pelajari dan praktekkan. Pada dasarnya, manusia sangat memerlukan FISICAL CONTACT, yaitu sentuhan langsung dengan sesama. Namun seiring dengan pertumbuhan teknologi, fisical contact semakin luntur. Semua sudah terwakilkan oleh TEKNOLOGI.

Sebagai (calon ) pemilik bisnis sukses, Anda wajib tahu bagaimana memperlakukan manusia secara manusiawi. Perlu seni dan juga pengetahuan yang cukup agar mereka tertarik dengan Anda. Maksud tertarik disini adalah mereka PERCAYA. Bukan kah ada pepatah NO TRUST NO BUSINESS ?

Sell your self before sell your product / service. Dengan kata lain, Anda sebagai pemilik bisnis ( branding ) seharusnya disuka dulu secara personal, setelha mereka percaya, maka mereka mulai mencoba produk / service Anda. Dan mulai dari sinilah RETENTION ( HUKUM REFERENSI )dimulai.


HUMAN MARKETING mengajarkan kepada kita pentingnya memperlakukan orang lain dengan LEVEL PREMIUM. Dan jika mereka terkesand dengan cara service kita, maka yang terjadi mereka akan suka secara personal pada ( branding ) Anda. Dan pada ujungnya, karena sentuhan personal ( HUMAN MARKETING ) itu bersifat EMOSIONAL, maka mereka buta untuk kritis. Dan akan selalu setia membeli barang/jasa Anda.

Ada baiknya Anda belajar dari tokoh orang-orang sukses, bagaimana cara mereka memperlakukan orang lain ( customer, prospek dan karyawan ). Mereka sangat mahir berhubungan dengan manusia. Inilah level HUMAN MARKETING yang tinggi. Tak perlu banyak teori. Segera praktekkan ilmu manusia dengan sebaik-baiknya, dan lihat hasilnya.
Apakah Anda tahu, semakin anda berbagi ( informasi berguna ) pada orang yang Anda kenal, maka energi kebaikan akan mengisi REKENING UNIVERSAL ANDA, dan ketika kebaikan Anda itu sudah penuh, maka terjadi SERENDIPY, yaitu keberuntungan yang tak terduga dan terjadi secara terus menerus. Share artikel ini ke semua jejaring sosial Anda. Itu ciri fisik kebaikan yang Anda lakukan pada diri saya.

Buktikan hukum kekekalan energy, ketika kita menciptakan energy kebaikan, maka energy itu kekal dan berbalik pada yang menciptakannya. Mari berbagi kebaikan pada sesama. Semakin pelit berbagi kebaikan, semakin sulit hidup kita, karena energy bersifat cerdas dan kekal. Buktikan detik ini juga.