FORMULA MENDAPAT SAHABAT SEJATI TANPA TEPI WAKTU
Burung punya sangkar, laba-laba punya jaring, sementara manusia harus punya banyak sahabat
Burung punya sangkar, laba-laba punya jaring, sementara manusia harus punya banyak sahabat
Layaknya mahluk hidup yang bertahan dimuka bumi, siapa yang
paling pandai beradaptasi (dengan lingkungan) maka mereka paling lama bertahan.
Hukum alam tak memihak siapapun. Tua muda tak jadi soal,
selama memahami dan menjalankan prinsip-prinsip hukum alam ini maka efek yang
dihasilkan akan selalu sama.
Persahabatan, orang bijak berkeyakinan adalah seleksi alam.
Seberapa jauh kebenaran filosofi itu?
Seleksi alam terjadi sejak jaman Nabi Adam hingga detik ini.
Semakin kita pandai menjaga kesehatan dan keselamatan diri maka usia kita
semakin panjang. Sederhana sekali.
Pun terhadap hubungan social. Semakin kita bisa menjaga
hubungan baik dengan sesama maka persahabtan kita bakal langgeng menembus
perputaran jaman.
Seleksi alam selalu berlaku. Ada kenalan yang jika kita jaga
hubungan baiknya akan upgrade menjadi teman, lalu naik lagi menjadi teman dekat
dan naik lagi menjadi sahabat. Apakah sampai disitu?
Tidak. Jika dipertahankan dalam waktu yang lama maka titel sahabat
akan naik lagi menjadi “sahabat sejati”
Itulah seleksi alam. Suka atau tidak suka, kita selalu
diseleksi oleh lingkungan dan orang lain. Jika lolos maka lulus, jika gagal
maka fatal.
Tak ada rahasia dalam hukum persahabatan. Semua dibayar pada
waktunya. Ketulusan yang kita tanam akan berbuah manis, ketika panen sudah
tiba.
Teman yang hanya mengincar materi kita, akan tersingkir dan
tersungkur ketika kita sedang jatuh miskin. Sementara saat kita naik lagi
(kaya), mereka sudah tak bisa kita terima.
Pun ketika ada sahabat yang sejak awal selalu bersama, baik
saat kita suka maupun duka. Naik turun perasaan kita adalah nafas kehidupan. Taka
da naik terus atau turun terus, hidup selalu berputar bak roda pedati.
Cuma sahabat sejati yang selalu berdiri, baik saat kita jatuh
maupun lumpuh. Sahabat sejati tak hanya melihat tapi juga berusaha memahami
kita, tak hanya mendengar tapi juga berjuang untuk menyimak. Mereka orang-orang
pilihan yang sudah teruji waktu.
Cuma sahabat sejati yang berani mati untuk kita, Cuma sahabat
sejati yang sehati dan selalu dihati karena mereka adalah orang-orang pilihan
alam.
Mari, jadikanlah diri kita sebagai sahabat sejati bagi banyak
orang, karena untuk mendapatkan sahabat sejati kita perlu sejati, layaknya
burung elang hanya mau bersahabat dengan elang dan bukan dengan yang lain.
Cuma ayam yang bisa petak petok dan tak akan bisa terbang,
sementara burung elang adalah burung pilihan alam. Ia bisa menembus awan dan
terbang membawa kita kepada kehidupan yang lebih tinggi dan bermartabat.
Jadilah elang agar bisa bersama elang yang lain. Wahai Sahabat, anda siap ?